• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

    Penjelasan Kementerian Arab Saudi Soal Jemaah Haji yang Terpisah

    trawlmediaindonesia
    5/19/2025, 17:03 WIB Last Updated 2025-05-19T10:03:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Trawlmediaindonesia.id

    Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjelaskan bahwa masalah jemaah haji Indonesia yang terpisah dari pasangan maupun keluarganya bukan akibat dari prosedur Saudi, melainkan kesalahan operasional dari perusahaan yang melayani jemaah haji RI Senin (19/5/25).


    Dalam keterangan tertulis, otoritas Saudi menyebut kasus tumpang tindih data jemaah hingga pemisahan gender merupakan kesalahan operasional yang dilakukan delapan perusahaan RI, yang bertanggung jawab melayani jemaah haji Indonesia.


    Menurut keterangan itu, salah satu kesalahan signifikan yang menyebabkan masalah bagi jemaah haji RI adalah terkait kegagalan pemberian informasi dengan benar untuk setiap perjalanan sesuai dengan perusahaan penyedia layanan masing-masing.


    "Hal ini mengakibatkan jemaah tidak mengetahui lokasi akomodasi mereka dan menghadapi masa tunggu yang lama," demikian keterangan Kementerian Umrah dan Haji Saudi.


    Perusahaan-perusahaan yang melayani haji RI disebut kurang memperhitungkan hubungan keluarga ketika membentuk kelompok, yang menyebabkan beberapa keluarga menjadi terpisah.


    Selain itu terjadi juga pencampuran nama jemaah dari perusahaan yang berbeda, dalam perjalanan yang sama.


    "Data akurat yang tidak diberikan ke otoritas Saudi sebelum penerbangan berangkat dari Indonesia, yang menghambat pengaturan tertentu," lanjut pernyataan itu.


    Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah berkomunikasi dengan pemerintah RI. Tim khusus dari pihak Indonesia juga telah berupaya mengatasi masalah tersebut.


    Otoritas Saudi juga memastikan mekanisme organisasi haji secara khusus dirancang untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan jemaah tanpa diskriminasi berbasis gender sesuai transparansi dan disiplin tinggi.



    (Toto) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini