Trawlmediaindonesia.id
Jakarta - Berdasarkan data stunting di Jakarta Utara menunjukkan angka yang cukup tinggi, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024 prevalensi stunting di Jakarta Utara adalah 19,7%. Ini merupakan angka tertinggi di antara kota-kota lain di DKI Jakarta.
Melihat presentasi yang tinggi di banding dengan Wilayah Jakarta yang lain, Jakarta Utara masuk di peringkat pertama. Kondisi presentasi yang tadi " Ir Dhian Aulia SH, salah satu tokoh masyarakat di Jakarta Utara sampaikan kemirisannya.
"Sebagai warga Jakarta Utara tentunya miris sekali setelah mengetahui presentasi stunting Jakarta Utara masih di posisi pertama, artinya tingkat kemiskinan di sini masih sangat lah tinggi, padahal Jakarta Utara banyak sekali berdiri Sentral industri baik industri BUMN maupun swasta, kita sama-sama tahu hanya Jakarta Utara yang punya pelabuhan internasional tapi mengapa stunting justru menjadi momok di tengah global nya dunia , "kata Dhian Aulia, saat di mintai tanggapan di rumah makan, Jalan Kebon Bawang, Jakarta Utara. (9/9).
Kasus stunting di Jakarta Utara di sinyalir dari kehamilan para ibu di mana para ibu hamil tidak mendapat asupan gizi yang baik.
"19,7 persen angka kasus stunting di sini, artinya di mulai dari ibu-ibu hamil yang tidak dapat asupan gizi untuk si anak dalam kandungan , penyebab utama anak lahir dalam kondisi kurang gizi, bahkan busung lapar ataupun lahir dengan kondisi tidak sehat, ini arti nya ekonomi yang sulit, sehingga mereka makan pun seadanya bahkan sering kali menahan lapar karena tidak ada upaya untuk membeli bahan makanan , "ungkap nya.
Dia juga menyebutkan urutan dari ekonomi yang minim karena si bapak atau si ibu hamil tadi adalah pengangguran .
"Melihat hal itu pasti urutan nya adalah soal pekerjaan, di jakarta Utara masih banyak pengangguran , bisa di bilang kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan susah, kita tidak pungkiri justru akamsi (anak kampung sini) malah harus gigit jari melihat peluang kerja malah justru bukan untuk mereka tapi untuk orang titipan dengan kata lain, bila ada saudara atau kenalan yang menempati posisi kerja di beberapa perusahaan besar yang ada di sini barulah mereka bisa bekerja di sana, nah bagaimana dengan anak-anak Pribumi yang asli Jakarta Utara, akhirnya tingkat kemiskinan tinggi dan ujung-ujungnya stunting tadi menyerang anak-anak nya, "lanjut nya dengan nada lirih.
Kita sering mendengar, Jakarta Utara di kenal dengan kriminal yang cukup tinggi, " Ia melanjutkan, sebenarnya mereka pun tidak ingin melakukan hal-hal seperti itu, tapi karena perut lapar dan tidak ada peluang kerja timbul lah kriminal, nah justru pemerintah kota harus hadir dan segera menyelesaikan masalah ini, bukan hanya dia dan mengamati saja tapi perlu turun langsung ke warga, agar suara warga nya di dengar langsung, apa yang menjadi keluhan mereka, " Ujar nya.
Dhian Aulia, juga soroti CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta Utara, di nilai nya cukup untuk menuntaskan stunting dan kemiskinan.
"Saya nilai CSR dari perusahaan yang ada di sini cukup untuk membantu warga yang di bawah garis kemiskinan, kawal aliran CSR tersebut apakah tepat sasaran atau tidak, begitu pun soal pengangguran, beri lah ruang-ruang untuk anak-anak kita bekerja agar mereka berprilaku positif dan tentunya bermanfaat untuk keluarga nya juga martabat Jakarta Utara kembali membaik, sehingga cibiran Jakarta Utara identik dengan kriminal akan terhapus dengan berkurang nya tingkat kemiskinan , ayo lah sama-sama para pejabat di pemerintah kota, wear lah dengan keluhan dan suara hati warganya, kita bangun jakarta Utara lebih keren lagi, "pungkasnya.