TRAWL MEDIA INDONESIA - Pelayanan di Apotek RSUD Aceh Tamiang kembali mendapat sorotan dari masyarakat. Kali ini, keluhan datang dari salah satu keluarga pasien yang kecewa dengan proses penebusan obat yang dinilai lamban dan tidak profesional.
Ia harus menunggu obat resep BPJS hingga besok, meskipun resep sudah dimasukkan ke apotek sejak pukul 12.00 WIB siang. Ia pun mempertanyakan aturan dan alasan di balik lambatnya proses penebusan obat tersebut, terutama bagi pasien yang membutuhkan obat segera.
"Pelayanan sungguh tidak profesional, pasien harus menunggu obat resep BPJS nya, besok baru bisa diambil. Tidak bisa diambil obatnya di hari itu juga, saya tidak mengerti pelayanan seperti ini," ungkap keluarga pasien dengan nada kesal
Menurutnya, ia mempertanyakan bagaimana nasib pasien kritis atau pasien penyakit jantung yang membutuhkan obat segera, atau pasien yang berasal dari pelosok desa dan harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan obat.
"Bagaimana kalau kondisi pasien kritis atau pasien penyakit jantung yang membutuhkan obat segera? Apakah harus menunggu sampai besok lagi? Padahal kondisinya sangat urgen," keluhnya.
Ia pun menduga bahwa sistem pelayanan yang rumit dan kurang transparan di apotek menjadi salah satu penyebab utama lambatnya proses penebusan obat.
"Sepertinya jika tidak ada orang dalam yang kita kenal sulit masyarakat untuk dapatkan pelayanan," ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak RSUD Aceh Tamiang melalui Kabid Penunjang Medis RSUD Aceh Tamiang, Warsino, SKM, menjelaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu kronologi kejadian.
"Kita cari tahu dulu," kata Warsino kepada TMI tanpa merinci pernyataan itu ditujukan kepada petugas atau kepada pasien.
Ia menekankan bahwa seharusnya jika obat tersedia dan proses administrasi lengkap, pasien tidak perlu menunggu hingga besok untuk mengambil obatnya, ujarnya saat ditemui TMI di Karang Baru, Jum’at(03/05/24).
Warsino juga membantah adanya perbedaan pelayanan antara pasien BPJS dan pasien umum. "Tidak ada prioritas antara pasien BPJS dan pasien umum semua sama, tidak ada perbedaan. Pelayanannya sama semua," tutupnya.**(tz)