TRAWL MEDIA INDONESIA - Perpustakaan harus terus berkembang mengikuti perkembangan zaman agar tidak tergilas. Hal ini ditegaskan oleh Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, saat membuka Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi & Komunikasi (SPP-TIK) 2024 untuk para pengelola perpustakaan di Aceh Tamiang, Rabu(5/6/24).
"Perpustakaan harus terus berkembang sesuai zaman agar tidak tergilas," ujar Pj. Bupati Asra
Pj. Bupati Asra mencontohkan sebuah merek ponsel kenamaan yang sempat berjaya di awal kelahiran teknologi komunikasi seluler. Merek tersebut, kata Pj. Bupati Asra, akhirnya redup, kemudian runtuh dan hilang digilas zaman karena tidak mengikuti perkembangan zaman.
"Saat inovasi yang baru hadir, mereka tidak segera menyesuaikan diri. Akhirnya runtuh dan hilang," sambungnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Asra meminta para pengelola perpustakaan untuk belajar dari mal atau pusat perbelanjaan.
"Kalau kita ke mal, apa yang kita rasakan? Nyaman dan betah berlama-lama. Etalase tokonya menarik dan sejuk. Jadi kita yang awalnya tidak mau membeli, akhirnya masuk, melihat-lihat, tiba-tiba jadinya belanja. Perpustakaan kita harusnya bisa seperti ini juga," tuturnya.
Oleh karena itu, Pj. Bupati Asra berharap bimtek ini mampu mengubah mindset para pengelola perpustakaan di Kabupaten Aceh Tamiang.
"Jangan sampai perpustakaan kita menjadi museum akibat jarang dikunjungi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra, menyampaikan bahwa kegiatan yang digelar pihaknya ini menyasar kepada 50 pengelola perpustakaan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Edi menyebutkan, Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi & Komunikasi (SPP-TIK) yang digelar selama dua hari ini bertujuan untuk menindaklanjuti program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Dijelaskan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial telah dilaksanakan pihaknya di 23 Kabupaten/Kota di Aceh.
Terlihat hadir dalam pembukaan bimtek tersebut, diantaranya Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tamiang, Padilluk Taher beserta jajaran, sejumlah pejabat struktural dan fungsional Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, dan para pelatih yang merupakan Master of Trainer program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.**(tz)