Trawlmediaindonesia.id
Gaza - Kamis, 25 September 2025 | 11:00 WIB Kapal Patroli Furor P-46 milik Spanyol yang dikirim untuk mendukung misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyampaikan sebuah kapal akan dikirim untuk mendukung armada Global Sumud yang membawa bantuan ke Jalur Gaza setelah rombongan tersebut mengalami beberapa serangan. "Sebuah kapal aksi maritim yang dilengkapi dengan semua sumber daya yang diperlukan akan berlayar dari Cartagena besok jika diperlukan untuk membantu armada dan melakukan penyelamatan," kata Sanchez dalam sebuah konferensi pers di sela Majelis Umum PBB, New York, Rabu (24/9/2025) melansir Anadolu. EFE melaporkan menurut sumber Angkatan Laut Spanyol, kapal yang dikerahkan adalah Kapal Aksi Maritim Furor P-46. Ilkha menulis kapal Furor P-46 merupakan kapal patroli laut lepas sepanjang 93 meter yang diresmikan pada tahun 2017 dan diawaki oleh 52 pelaut khusus. Kapal patroli ini akan berlayar dari Cartagena, Murcia, untuk membantu armada atau melakukan penyelamatan jika diperlukan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto juga mengatakan akan mengirim fregat Angkatan Laut Italia untuk membantu kapal-kapal yang berlayar memberikan bantuan tersebut. Pengiriman ini dilatarbelakangi serangan pesawat tak berawak pada Selasa (23/9/2025) terhadap Armada Global Sumud. "Saya telah mengizinkan intervensi segera fregat serbaguna Fasan Angkatan Laut, yang berlayar ke utara Kreta sebagai bagian dari Operasi 'Mare Sicuro', untuk memberikan bantuan kepada warga negara Italia yang berada di Flotilla," ujar Crosetto sebagaimana mengutip ANSA. "Fregat tersebut sudah menuju ke daerah perairan kapal-kapal Global Sumud untuk kemungkinan kegiatan penyelamatan," imbuhnya. Dalam keterangan resmi tertulisnya, Global Sumud Flotilla menerangkan pada Selasa hari-hari terakhir sebelum mencapai Gaza,
Armada Global Sumud (GSF) mengalami eskalasi serangan yang sangat berbahaya. Beberapa kapal yang ikut dalam pelayaran ini melaporkan ledakan yang ditargetkan. Selain itu, benda tak dikenal dijatuhkan di atas dan dekat kapal sehingga menyebabkan kerusakan signifikan dan gangguan komunikasi. Hal ini terjadi di tengah kampanye intimidasi dan disinformasi berkelanjutan oleh Israel. Intimidasi ini disinyalir bertujuan untuk mendiskreditkan dan membahayakan lebih dari 500 warga sipil tak bersenjata di atas armada yang berupaya mengirimkan makanan dan pasokan medis ke Gaza untuk membantu mengakhiri blokade ilegal Israel.
Global Sumud Flotilla diikuti oleh armada berjumlah 51 kapal yang berisi para aktivis pro-Palestina dari berbagai negara. Armada Global Sumud berlayar dari bagian barat Laut Mediterania pada awal September 2025 lalu dengan tujuan mematahkan blokade Israel atas Gaza dan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut. Sebelumnya, armada Global Sumud telah menjadi sasaran dua serangan pesawat tak berawak yang diduga terjadi di Tunisia, tempat kapal-kapal berlabuh, sebelum melanjutkan pelayarannya menuju Gaza.