Trawlmediaindonesia.id
Kepulauan Seribu- Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu terus memperkuat perlindungan kawasan pesisir melalui program peninggian tanggul di sepuluh pulau berpenduduk. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir rob dan abrasi yang kian sering terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem.
Kepala Suku Dinas SDA Kepulauan Seribu, Mustajab, mengatakan proyek peninggian tanggul tersebut dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PJLP) di masing-masing pulau.
“Para PJLP kami libatkan langsung dalam proses peninggian tanggul, mulai dari pemasangan hingga penataan kubus masif yang disusun diagonal. Hasilnya sangat efektif menahan gelombang, bahkan sebelum dilakukan pengecoran beton,” ujar Mustajab, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, sepuluh pulau yang menjadi lokasi kegiatan meliputi Pulau Untung Jawa, Pulau Payung, Pulau Lancang, Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, dan Pulau Sabira.
“Ada lokasi yang terdampak rob, ada pula yang tergerus abrasi akibat angin barat maupun timur. Volume pekerjaan pun bervariasi, mulai dari panjang 50 meter hingga 200 meter,” tambahnya.
Salah satu lokasi yang tengah dikerjakan adalah Pantai Sentigi, Pulau Untung Jawa, di mana tanggul sepanjang sekitar 220 meter sempat jebol akibat terjangan air pasang beberapa waktu lalu.
“Dengan adanya peninggian tanggul di sepuluh pulau ini, kami berharap risiko banjir rob dapat berkurang, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir yang menjadi tumpuan hidup warga,” jelas Mustajab.
Mustajab menambahkan, jenis penanganan di tiap lokasi berbeda, menyesuaikan kondisi geografis dan penyebab kerusakan. Seluruh pekerjaan dilakukan secara bertahap.
“Saat ini hanya Pulau Sabira yang proses pengirimannya sedikit tertunda karena kondisi cuaca di perairan,” ungkapnya.
Dengan penguatan tanggul di sepuluh pulau ini, Sudin SDA Kepulauan Seribu berharap kawasan pesisir dapat lebih tahan terhadap ancaman perubahan iklim dan gelombang ekstrem di masa mendatang.
Lurah Pulau Harapan, Muhammad Yusuf, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Sudin SDA. Menurutnya, peninggian tanggul memberi rasa aman bagi masyarakat pesisir yang kerap dilanda kekhawatiran saat musim angin barat tiba.
“Kami menyambut baik program ini. Warga merasa lebih tenang menghadapi cuaca ekstrem. Harapannya, kegiatan serupa dapat berlanjut di pulau-pulau lain yang juga rawan gelombang tinggi,”tandasnya.


