Trawlmediaindonesia,id
Bekasi — Proyek pekerjaan saluran di Jalan ke Mandoran, RT 02 RW 22, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, menuai banyak keluhan dari warga sekitar. Tanah hasil galian dibiarkan menumpuk di pinggir jalan tanpa segera diangkut, membuat jalan menjadi kotor, licin, dan berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi pejalan kaki maupun pengendara yang melintas.
Selain itu, para pekerja di lapangan juga tampak tidak menggunakan alat pelindung diri (K3) selama bekerja. Pemasangan u-ditch pun dilakukan tanpa menggunakan lantai dasar sebagaimana ketentuan teknis yang semestinya diterapkan.
Bang Boim dari Ormas FBR yang sejak awal memantau proyek tersebut menuturkan bahwa sejak awal penggalian hingga kini tidak pernah terlihat adanya pengawas maupun konsultan di lokasi. Ia juga sudah berupaya mengingatkan pihak pelaksana agar bekerja sesuai prosedur.
“Dari mulai gali sampai sekarang nggak pernah kelihatan ada pengawas atau konsultan yang ngontrol. Saya juga sudah tiga kali tegur pihak kontraktor supaya tanah galian diangkut, takutnya nanti ada ibu-ibu kepeleset karena jalan jadi licin. Akhirnya memang diangkut, tapi cuma pakai gerobak, bukan mobil pickup,” ujar Bang Boim.
Lebih lanjut, Bang Boim mengungkapkan bahwa dirinya juga sudah meminta kepada mandor proyek bernama Erpan agar memasang papan proyek, namun permintaan tersebut tidak direspons.
“Saya udah minta ke mandornya, namanya Erpan, supaya pasang papan proyek biar jelas asal-usul dan anggarannya. Tapi sampai sekarang nggak digubris,” tambahnya.
Sementara itu, warga setempat bernama Jenal turut mengeluhkan kondisi proyek yang dianggap asal-asalan. Ia menuturkan bahwa akibat tanah galian yang berserakan, sudah ada warga yang terpeleset di lokasi.
“Udah saya bilang dari kemarin tanahnya jangan dibiarkan. Pernah ada ibu-ibu yang kepeleset di situ, licin banget,” ungkap Jenal.
Merasa tidak ada tanggapan dari pihak pelaksana, warga akhirnya mengadukan persoalan ini ke pihak Kelurahan Pekayon Jaya. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kelurahan turun langsung ke lokasi proyek untuk melakukan pemantauan.
Dari pihak kelurahan terlihat hadir Pak Ahmad Sayuti dan Marulloh, yang meninjau langsung kondisi lapangan. Namun, dari pihak DBMSDA sebagai penanggung jawab teknis pekerjaan tidak terlihat hadir di lokasi saat peninjauan dilakukan.
Warga berharap agar pihak terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang lalai, menghadirkan pengawasan yang lebih ketat, serta memastikan pekerjaan saluran dilakukan sesuai prosedur agar tidak membahayakan masyarakat sekitar.
(Sopian)


