Trawlmediaindonesia.id
Kota Bekasi — Proyek rekonstruksi jalan Paket 15 di Jl. Dongdong 7, Kecamatan Medan Satria, kembali menuai kritik tajam. Meski pekerjaan ini tercatat sebagai kegiatan resmi DBMSDA Kota Bekasi dan dikerjakan oleh PT. Harumas Putra Mandiri, kondisi di lapangan menunjukkan banyak kejanggalan, terutama terkait penggunaan puing dan tidak adanya papan bagisting.
Puing Ditimbun Sembarangan, Warga Pastikan Bukan Permintaan Mereka
Warga setempat, Pa Soni, mengungkapkan kekecewaannya terhadap metode kerja yang dinilai asal-asalan.
Ia memastikan bahwa penimbunan puing bukan permintaan warga, melainkan dilakukan sepihak oleh pekerja.
“Saya sangat kecewa! Depan rumah saya aja nggak dipasang papan bagisting. Terus ditanya, apa warga yang nyuruh masukin puing? Bukan! Bukan warga! Makanya saya kecewa,” ungkap Pa Soni.
Pa Soni juga menjelaskan kepada awak media bahwa jika media datang lebih awal, kondisi sebenarnya sudah bisa disaksikan sejak sore.
“Abang kalau datang dari sore, udah saya tunjukin dan udah saya suruh buang. Kalau ngcor begini mah kita dapatnya tipis,” ujarnya.
Pengawas Asep Tidak Bisa Menjawab Soal Pekerjaan dan Puing
Saat awak media mencoba mengonfirmasi pengawas proyek bernama Asep melalui telepon, Asep tidak bisa menjawab ketika ditanya mengenai detail pekerjaan maupun permasalahan puing.
Bukannya memberikan penjelasan, Asep justru menyuruh awak media untuk menghubungi pihak pelaksana, seolah-olah ia sendiri tidak menguasai situasi di lapangan.
Sikap pengawas yang tidak bisa memberikan informasi dasar ini semakin memperkuat dugaan bahwa pengawasan proyek tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak Bisa Jelaskan Panjang Pariyasi
Saat ditanya langsung oleh awak media di lokasi, pengawas Asep hanya bisa menyebut lebar jalan 4 meter, namun tidak mampu menjelaskan berapa panjang pariyasinya — sebuah informasi teknis yang seharusnya ia kuasai sebagai pengawas proyek.
RT, Sekretaris, dan Warga Kompak Menolak Adanya Puing
Kekesalan warga semakin bertambah karena puing digunakan sebagai timbunan pengecoran.
Pa Deno mengatakan:
“Bagusnya mah jangan ada puing!”
RT Anto bersama sekretaris Pa Emil juga menegaskan:
“Harusnya nggak boleh ada puing. Kita di sini sangat nggak suka ada puing-puing kayak begitu,” tegas mereka.
Pekerja Tidak Menggunakan K3
Di lokasi terlihat jelas bahwa pekerja tidak memakai perlengkapan K3, padahal itu adalah kewajiban utama dalam pekerjaan konstruksi.
Ketidakdisiplinan ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan minimnya penerapan SOP.
Papan Bagisting Tidak Dipasang
Warga juga mengeluhkan bahwa papan bagisting tidak dipasang, padahal komponen ini penting untuk memastikan pengecoran rapi, presisi, dan sesuai ketebalan yang direncanakan.
Warga Desak DBMSDA Turun Tangan
Melihat banyaknya kejanggalan, warga Dongdong 7 mendesak DBMSDA Kota Bekasi untuk turun langsung dan mengevaluasi pekerjaan yang dinilai jauh dari standar, termasuk memeriksa peran pengawas dan pelaksana yang dianggap tidak menjalankan tugas sesuai ketentuan.
(Sopian)


