• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Proyek Cor Jalan di Jl. Mekar Sari 1 diduga asal-asalan, Ketebalan hanya 7–8 cm dan retak sepanjang ruas

    trawlmediaindonesia
    Minggu, 30 November 2025, 22:55 WIB Last Updated 2025-11-30T15:55:20Z


    Trawlmediaindonesia.id

    Kota Bekasi — Proyek pembangunan jalan lingkungan di RT 03 RW 07, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, tepatnya di Jalan Mekar Sari 1, disorot lantaran kondisi cor beton yang baru selesai dikerjakan terlihat sudah mengalami retak di banyak titik. Pada bagian pinggir tampak patah dan rapuh, bahkan sejumlah garis retak memanjang di sepanjang badan jalan.


    Berdasarkan hasil pengukuran langsung, ketebalan beton hanya sekitar 7–8 sentimeter, jauh di bawah standar umum untuk jalan lingkungan yang dilalui kendaraan roda empat, yaitu minimal 10–12 sentimeter. Selain itu, warga menyebut bahwa dalam kesepakatan awal rencananya ketebalan akan dikerjakan 10 sentimeter, namun realisasi ditemukan jauh dari angka tersebut.


    Ketua RT "  Wandi yang mengajukan 10 sentimeter pembangunan jalan,ke pengawas dan kata warga setempat yang bernama Wandi mengungkapkan kekecewaannya.


     “Kurang pengerasan, makanya pada retak sampai ujung. Harusnya 10 cm, kata pa RT Wandi menurut warga, tapi saya ukur cuma 7 sampai 8 cm saja. Dari awal setahu saya kata pa wandi menurut pa RT Wandi minta 10 cm,” ujar Pa Wandi. 


    Hal senada disampaikan Agus, warga lainnya.


     “Iya, pada retak-retak semua. Baru selesai sudah rusak begini,” ungkap Agus dengan nada heran.


    Minim Pengawasan dan Tidak Transparan


    Sejumlah pihak kontrol sosial dan media telah mencoba meminta penjelasan kepada mandor dan konsultan pengawas yang berada di lapangan, namun tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Ketika ditanyakan mengenai papan proyek, pihak yang disebut sebagai Ahil juga tidak memberikan keterangan.


    Pesan konfirmasi melalui WhatsApp kepada yang bersangkutan hingga berita ini tayang tidak mendapat respons, sementara papan proyek tidak dipasang sehingga publik tidak mengetahui total anggaran, sumber dana, volume pekerjaan, maupun masa pelaksanaan.


    LSM TOPAN-RI akan turun resmi

    Yohanes L. Tobing, S.H., dari LSM Team Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (TOPAN-RI), menyampaikan bahwa pihaknya menilai banyak kejanggalan dalam pelaksanaan proyek ini.


     “Kami melihat indikasi ketidaksesuaian spesifikasi mulai dari volume, mutu material, hingga tidak adanya transparansi karena papan proyek tidak dipasang sejak awal. Pelaksanaan seperti ini berpotensi merugikan keuangan negara dan merampas hak masyarakat atas pembangunan yang berkualitas,” ujar Yohanes.


    TOPAN-RI akan melayangkan surat resmi meminta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi melakukan audit fisik dan administratif.


    Tuntutan Tindak Lanjut , LSM meminta agar:


    1. Dilakukan pemeriksaan ulang volume dan mutu beton.


    2. Mengungkap penyebab lemahnya pengawasan.


    3. Menindak tegas pihak yang lalai atau diduga melakukan penyimpangan.


    Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana maupun Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BSMSDA) Kota Bekasi.



    (Sopian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini