Trawlmediaindonesia.id
Jakarta — Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 gelar Refleksi Akhir Tahun 2025 sebagai momentum evaluasi program sekaligus penguatan komitmen dalam menjaga harkat dan martabat adat serta budaya Betawi. Kegiatan ini berlangsung di Orchardz Hotel Gunung Sahari, Jakarta Utara, (12/12/2025).
Refleksi akhir tahun menjadi agenda penting bagi internal pengurus dan organisasi pendukung Bamus Suku Betawi (BSB) 1982.
Sekretaris Panitia, Fahry,SE yang juga menjabat Ketua Dewan Kota Jakarta Barat menyampaikan bahwa refleksi akhir tahun ini merupakan puncak dari 25 program kerja Bamus Suku Betawi 1982 sepanjang 2025.
" Refleksi akhir tahun ini menjadi puncak 25 Progran Kerja Bamus Suku Betawi 1982 di tahun 2025 , forum ini menjadi ruang untuk melihat tantangan yang dihadapi, capaian yang telah diraih, serta merumuskan langkah strategis untuk tahun mendatang. "Ujar nya .
Pada sesi diskusi panel yang dipandu M.Ichwan Ridwan Boim , narasumber Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 H Zaenudin Sapan akrab H Oding, Sekretaris Jenderal M.Ihsan, serta Sekretaris Majelis Adat Hj.Ella Silvia
Sekretaris Jenderal Bamus Suku Betawi 1982 M.Ihsan mengatakan " evaluasi pelaksanaan program kerja sepanjang 2025 yang dinilai berjalan lancar dan berhasil. " kata nya .
Di lanjut dengah Ella yang memaparkan proses dan dinamika pengusulan Bamus Suku Betawi 1982 terhadap rancangan peraturan daerah revisi Perda Pelestarian Kebudayaan Betawi .
" Proses dan dinamika pengusulan Bamus Suku Betawi 1982 terhadap rancangan peraturan daerah revisi Perda Pelestarian Kebudayaan Betawi , serta peran
Majelis Kaum Betawi (MKB) sebagai lembaga independen dan mitra strategis , mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. " Paparnya.
Kegiatan refleksi dilanjutkan pada malam hari dengan melibatkan para pemangku kepentingan Betawi, khususnya Lembaga Adat Betawi, tokoh-tokoh Ibu Kota, serta perwakilan organisasi pendukung BSB 1982.
Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Ketua Dewan Adat MKB Fauzi Bowo (Foke), Ketua Majelis Adat BSB 1982 H. Nachrowi Ramli anggota DPD RI Daelami Firdaus, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta H. Miftahullah Tamary, perwakilan Kodim 0501 Jakarta Pusat, Intelkam Polda Metro Jaya, serta para tokoh seniman, budayawan, sejarahwan Betawi.
Sementara itu Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 H Oding dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga harkat dan martabat adat, budaya, tradisi, dan peradaban Betawi.
" suku Betawi telah eksis sejak ribuan tahun lalu dan memiliki ketahanan budaya yang kuat menghadapi perubahan zaman.
Saya tegaskan kesiapan Bamus Suku Betawi 1982 dalam menghadapi era baru Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) dengan menempatkan Majelis Kaum Betawi sebagai lembaga adat masyarakat Betawi. Bamus Suku Betawi 1982 berkomitmen mendukung dan menjalankan amanah Dewan Adat MKB." Ungkap nya .
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, H. Miftahullah Tamary, yang hadir mengikuti rapat panel menyampaikan.
" Bamus Suku Betawi 1982 merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam memajukan pembangunan dan kebudayaan Jakarta. Pemprov DKI Jakarta tengah menyusun naskah akademik rancangan peraturan daerah tentang pemajuan kebudayaan Betawi dan berharap BSB 1982 terlibat aktif dalam proses tersebut." Terang nya .
H.Nahrawi Ramli Ketua Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982, mengingatkan pentingnya tidak melupakan sejarah panjang organisasi yang telah berdiri selama 44 tahun. Hal ini merupakan hal wajar, namun persatuan harudikedepankan ketika menyangkut kepentingan bersama, khususnya dalam memajukan adat dan budaya Betawi.
Ketua Dewan Adat MKB Fauzi Bowo menutup rangkaian refleksi dengan menekankan pentingnya melihat perjalanan ke belakang dan menata perspektif ke depan demi masa depan kaum Betawi di tanahnya sendiri.
" Lembaga adat lahir dari masyarakat adat dan pengakuan negara menjadi penguat legitimasi untuk menjaga kehormatan serta keberlanjutan budaya Betawi.
Refleksi Akhir Tahun Bamus Suku Betawi 1982 diharapkan menjadi pijakan strategis dalam memperkuat peran lembaga adat Betawi sekaligus menjaga eksistensi dan martabat budaya Betawi di tengah dinamika Jakarta ke depan." Pungkasnya.


