• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kualitas Aspal Tidak Maksimal di Jalan Al Ikhlas Ciketing Mustikasari, Konsultan Bungkam

    trawlmediaindonesia
    Sabtu, 06 Desember 2025, 20:54 WIB Last Updated 2025-12-06T13:54:18Z


    Trawlmediaindonesia.id

    Kota Bekasi — Pekerjaan pengaspalan di Jalan Al Ikhlas, Ciketing, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, memantik kemarahan warga setelah ditemukan indikasi kuat praktik asal jadi dan kelalaian berat dari pihak konsultan serta pelaksana. Proyek dengan anggaran Rp 71.219.700,12 yang seharusnya meningkatkan kualitas jalan justru menimbulkan kekecewaan mendalam. Kondisi aspal yang digelar jauh dari standar, bahkan memperlihatkan ciri-ciri manipulasi volume dan pengawasan yang nyaris tidak ada.


    Konsultan pengawas, Pak Ribut, dimintai tanggapan mengenai kondisi aspal yang sudah dingin, keras seperti batu, bergelombang, serta menggenang air. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada satu kata pun yang keluar dari dirinya. Pesan WhatsApp dibaca, namun tidak dibalas. Telepon pun tidak diangkat.


    Sikap bungkam seperti ini membuat warga semakin yakin bahwa konsultan tidak becus bekerja dan tidak menjalankan tugas pengawasan sebagaimana mestinya.


    Di lapangan, kualitas pekerjaan terlihat memalukan. Aspal yang sudah dingin tetap dipaksa digelar, sehingga permukaan jalan tampak berundak-undak, tidak rata, dan langsung menggenang saat terkena air. Pekerjaan dengan kualitas seperti ini biasanya tidak bertahan lama—bahkan bisa rusak hanya dalam hitungan hari.


    Awak media yang memantau lokasi sempat berdebat dengan pelaksana dari Taurus. Bukannya memberikan klarifikasi, pelaksana justru melontarkan ucapan menantang, seolah-olah pekerjaan asal-asalan ini pasti akan “lolos” begitu saja. Sikap seperti ini semakin memperkuat dugaan bahwa pekerjaan tidak diawasi dan tidak mengikuti spesifikasi teknis.


    Kejanggalan lain muncul ketika awak media meminta surat jalan. Sopir pengangkut hotmix mengaku bahwa truk yang ia bawa adalah mobil ketiga. Bukti surat jalan yang diperlihatkan sopir pun menunjukkan hal yang sama—hanya tiga mobil hotmix yang masuk ke lokasi. Padahal pelaksana sebelumnya mengaku ada lima mobil.


    Artinya, ada dugaan kuat bahwa volume aspal sengaja dikurangi. Total yang digelar diperkirakan hanya sekitar 30 ton, jauh dari kebutuhan ideal.


    Hasil pengukuran ketebalan di lapangan juga menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan. Ketebalan aspal hanya 2,4 cm, jauh di bawah standar teknis, dan beberapa titik bahkan sudah mulai mengelupas meskipun pekerjaan masih baru.


    Ibu Mardiah, salah satu warga setempat, mengatakan bahwa kualitas pengerjaan ini sangat buruk. Ia mengaku khawatir pinggiran aspal akan copot ketika hujan turun. Menurutnya, banyak warga lain juga mengeluhkan hasil pekerjaan tersebut karena tidak kokoh dan tidak layak.


    Berdasarkan papan proyek, pekerjaan ini dilaksanakan oleh CV Maju Bersama dengan sumber dana DAU Tahun 2025. Aspal dipasok dari PT CBS – AMP Pasar Kemis, sementara pelaksanaan lapangan ditangani oleh pihak Taurus. Namun seluruh rangkaian pekerjaan menunjukkan tidak adanya kontrol mutu, baik dari konsultan maupun pelaksana.


    Dengan banyaknya kejanggalan—mulai dari aspal dingin yang tetap digelar, permukaan bergelombang, ketebalan tidak sesuai, dugaan pengurangan volume, hingga sikap pelaksana yang menantang dan konsultan yang bungkam—warga mendesak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi untuk segera turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh.


    Warga sepakat bahwa pekerjaan seperti ini tidak boleh dibiarkan, karena merugikan negara, menyengsarakan masyarakat, dan mencoreng nama baik pembangunan di Kota Bekasi.




    (Sopian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini