Trawlmediaindonesia.id
Jakarta -Trotoar di sepanjang Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, Cilincing, Jakarta Utara, telah bertahun-tahun beralih fungsi menjadi lapak para tukang tambal ban kontainer. Bukan hanya satu, ada puluhan tukang tambal ban yang setiap hari menggelar lapak di atas trotoar tersebut.
Keberadaan mereka membuat wajah trotoar di jalan ini seperti tidak terlihat lagi. Area trotoar dipenuhi berbagai peralatan, yakni mesin kompresor, velg, serta tumpukan ban bekas kontainer berukuran besar. Bukan hanya tukang tambal ban, trotoar ini juga banyak diduduki oleh warung-warung tendaan atau perkakas besi milik warga sekitar.
Saking penuhnya, beberapa titik trotoar bahkan tak bisa lagi dilalui para pejalan kami. Alhasil, mereka terpaksa harus berjalan di bahu jalan, tepat di sisi trotoar.
Tak pernah ditertibkan
Sejumlah tukang tambal ban mengaku sudah bertahun-tahun menggelar lapak di atas trotoar tanpa adanya penertiban. Mereka menilai, keberadaannya di lokasi ini sangat dibutuhkan para sopir truk yang melintas.
"Soalnya, kalau kita ditertibin yang susah juga orang Dishubnya, kalau mobil bannya bocor berhenti di tengah jalan enggak ada tukang tambal ban ya kan repot bikin macet," ucap salah satu tukang tambal ban saat diwawancarai wartawan di lokasi, kamis (10/12/2025). Jalan Syech Nawawi Al-Bantani merupakan jalur utama yang setiap detiknya dilalui kendaraan berat, yakni kontainer dan truk trailer.
Hampir setiap hari, puluhan truk yang melintas mengalami ban bocor, kurang angin, atau masalah lain yang membutuhkan layanan tukang tambal ban. Napitupulu mengaku bisa menambal sedikitnya lima truk per hari. Sementara itu, tukang tambal ban lainnya, Manurung (45), mengatakan dapat menangani hingga belasan ban truk per hari.


