TRAWLMEDIAINDONESIA.ID Jakarta --- Tingginya biaya pengurusan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) di Kabupaten Kendal dikeluhkan beberapa asosiasi yang terkait kesehatan. Hal tersebut diungkapkan, saat audiensi dengan sekda dan dinas terkait di ruang Sekda Kendal, Kamis (23/11/2023).
Adapun beberapa asosiasi yang melakukan audiensi diantaranya, dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin), dan Gabungan Pengusaha Optik (Gapopin) serta asosiasi lainnya.
Rombongan ditemui Sekda Kendal, Sugiono, Asisten Administrasi Umum, Agus Dwi Lestari, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan, Perekonomian dan Pembangunan, Sugeng Prayitno, Kepala DPUPR Kendal, Sudaryanto, serta perwakilan OPD terkait lainnya.
Ketua Bidang Kajian Hukum Pengurus Pusat IAI, yang juga Pengurus Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) Jawa Tengah, Mohamad Iqbal Yulianto menjelaskan, SLF adalah proses sertifikasi yang akan dilakukan untuk bangunan yang baru selesai dibuat. Dalam pertemuan dengan Pemkab Kendal, pihaknya bersama asosiasi lain mengungkapkan mahalmya pengurusan SLF di Kendal.
"Pada prinsipnya kami menggunakan SLF di Kabupaten Kendal biayanya cukup mahal bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain masih jauh sekali, dan kami keberatan. Harapan kami ada solusi dari Pemda Kendal yang terbaik, bagi persoalan SLF ini," jelasnya.
Karena menurut Iqbal, dalam beinvestasi, jika dikenakan biaya terlalu mahal, maka akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah itu sendiri. Perjuangan teman-teman terkait SLF sejak awal 2021. Audiensi dengan dinas terkait, komisi dan DPRD Kendal belum ada titik temu dan solusi.
Perlu Kami sampaikan kepada Dewan yang terhormat, Biaya SLF Mahal memberatkan Apoteker, Perijinan jadi Tertunda, adapun yang ijinya hampir kadaluarsa terpaksa membayar biaya 20-30jt agar Apotek tetap operasional. Karena di Apotek Ada MOU Apoteker dan Pemilik Apotek, jika perizinan tertunda maka tidak ada kepastian hukum dalam pekerjaannya, Pemesanan Obat Ke PBF tertunda, Ijin yang kadaluarsa potensi menjadi Pelanggaran Hukum.
Apotek memiliki fungsi vital dalam pelayanan di masyarakat, Dimana Apotek menjadi garda terdepan kesehatan bagi masyarakat yang menggunakan obat-obatan “Apotek itu sangat Vital menyangkut nyawa seseorang sangat penting pasien mendapatkan obat di sarana legal berizin yang aman dan terpercaya” ujarnya
Iqbal menyebut tingginya biaya pengurusan SLF tersebut dipengaruhi oleh jasa konsultannya. Dan yang menenntukan adalah konsultan dari luar.
"Dari catatan kami, biaya kepengurusan SLF di Kendal, antara Rp 20 juta sampai Rp 30 juta ya, ada reng-rengan (rincian)nya kok, ada urut-urutannya yang sangat panjang, ada jasa tenaga ahli dan sebagainya. Sehingga hal itu yang menyebabkan timbulnya biaya cukup mahal," imbuhnya.
Sementara Kepala DPUPR Kendal, Sudaryanto mengatakan, dalam audiensi beberapa asosiasi menyampaikan keluhan terkait dengan layanan izin usaha, terutama dalam pengurusan SLF.
"Jadi dari audiensi dengan beberapa asosiasi tadi, mereka mengeluhkan pengurusan terkait SLF. Yang katanya berbelit-belit, lama, terus mahal. Mereka membandingkan daerah lain, yang katanya murahlah, cepatlah. Nah tadi kita jelaskan, terutama dari PUPR yang selama ini mengelola layanan SLF. Tadi kita sampaikan prosentase dari semua ajuan sudah 85 persen sudah diselesaikan," terangnya.
Sementara, lanjut Sudaryanto, hanya tinggal empat bangunan terkait kesehatan di tahun 2023 yang belum selesai. Hal itu menurutnya, dikarenakan dua berkas belum lengkap, kemudian dua lainnya ada revisi namun dari pihak konsultan belum memperbaiki.
"Hal itulah yang sebenarnya yang dinilai pengurusan berbelit-belit dan lama. Padahal bukan di kami, tapi dari konsultan pengujinya, atau memang berkasnya belum lengkap, terus mereka bersuara SLF lama," ujarnya.
"Padahal, kalau berkasnya lengkap, ya kita proses. Kemudian kalau sudah lengkap kan kita sidangkan. Sehingga kalau ada revisi, konsultan penguji kan harus segera memperbaiki dan harus cepet. Tapi kalau setelah diminta merevisi tidak segera diperbaiki, ya mandek prosesnya," tandas Sudaryanto.
Sementara terkait biaya, dirinya menyebut, hal itu merupakan kesepakatan antara pemohon dengan tim penguji, dan pihaknya tidak ikut campur.
Sudaryanto juga menyebut, di pertemuan juga ada perwakilan dari konsultan, yang mengakui memang biaya SLF cukup tinggi. Karena memerlukan tenaga ahli, seperti arsitektural, sipil maupun mechanical engineering dan sebagainya, serta dokumennya harus lengkap.
"Kami mempersilahkan kepada para pihak yang akan mengajukan pengurusan ijin usaha, salah satunya adalah pengurusan SLF, untuk membawa konsultan sendiri dari mana saja silahkan. Apabila biaya kepengurusan SLF di Kendal dinilai mahal," jelasnya.