TRAWL MEDIA INDONESIA.ID
Tidak hanya kerap diderita oleh bayi baru lahir, penyakit kuning juga dapat terjadi pada orang dewasa. Apalagi kondisi ini menandakan adanya gangguan organ dalam yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera mendapatkan perawatan yang optimal.
Seperti namanya, kondisi ini menimbulkan gejala berupa perubahan warna kuning pada kulit, lapisan mukosa, hingga mata. Lalu, sebenarnya apa yang menyebabkan penyakit ini. Yuk ketahui apa saja penyebab penyakit kuning dan cara pengobatannya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Penyakit Kuning?
Penyakit kuning yaitu suatu kondisi di mana terjadi perubahan warna kulit, membran mukosa (selaput lendir), dan juga bagian putih mata (sklera mata) menjadi warna kuning. Kondisi ini dalam medis sering disebut sebagai penyakit kuning, kulit kuning, atau ikterus.
Umumnya, kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir. Perubahan warna kuning termasuk kondisi umum bagi bayi karena hati bayi belum berfungsi optimal untuk membuang bilirubin dari tubuh. Hal ini sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau lahir pada usia kehamilan kurang dari 38 minggu.
Namun pada orang dewasa, penyakit kuning menandakan suatu penyakit tertentu, khususnya yang berhubungan dengan gangguan hati. Contohnya berupa penyakit hepatitis, malaria, kanker pankreas, thalasemia, hingga karena konsumsi alkohol yang berlebihan.
Perlu diketahui, zat warna kuning ini disebabkan oleh bilirubin. Yaitu zat yang terbentuk oleh penguraian sel darah merah pada hati dan berfungsi untuk memberikan warna kuning pada feses.
Nah, bila kadar bilirubin dalam tubuh terlalu tinggi, maka zat ini akan menyebar ke bagian tubuh lain yang membuat kulit, mata, dan beberapa membran mukosa tampak berwarna kemerahan.
Nama
Penyakit kuning (jaundice)
Gejala Utama
Perubahan warna menjadi kuning pada kulit, membran mukosa, dan mata
Dokter
Dokter spesialis penyakit dalam
Penyebab Utama
Hepatitis, thalasemia, malaria, kanker hati, sirosis hati, konsumsi alkohol berlebihan
Diagnosa
Pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan pemeriksaan tahap lebih lanjut
Faktor Risiko
Penderita kanker pankreas, penderita hepatitis, perbedaan golongan darah dengan ibu
Pengobatan
Obat-obatan, operasi (transplantasi hati)
Pencegahan
Melakukan pola gaya hidup sehat, vaksinasi, dan memeriksa kesehatan rutin
Komplikasi
Hepatitis kronis, anemia hemolitik, gagal hati, gagal ginjal
Faktor Risiko
Risiko seseorang terkena penyakit kuning dapat meningkat apabila mereka memiliki beberapa kondisi seperti berikut:
Perbedaan golongan darah dengan ibu
Penderita Hepatitis
penderita kanker pankreas
Tersumbatnya saluran empedu
Konsumsi obat-obatan tertentu
Pecandu alkohol
Pada orang dewasa, penyebab penyakit kuning yang sering terjadi dalam 3 tahap yaitu:
1. Prehepatik
Yaitu tahapan ketika bilirubin belum diproduksi oleh hati yang alasannya meliputi:
Malaria
Talasemia
Anemia sel sabit
Obat-obatan (antibiotik, pil KB, parasetamol, steroid, dll)
Sindrom criglel-najjar
2. Hepatik
Kondisi di mana hati sedang memproduksi biliribun dengan beberapa pemicu yang meliputi:
Tertular virus hepatitis A, B, C
Infeksi virus Epstein-Barr
Kanker
Konsumsi alkohol berlebih
3. Pascahepatik
Yakni terjadi setelah hati memproduksi bilirubin yang mana beberapa penyebabnya meliputi:
Pankreatitis
Batu empedu
Infeksi pada kantung empedu
Kanker Kantung Empedu
Konsumsi alkohol berlebih
Gejala Penyakit Kuning
Secara umum, beberapa gejala penyakit kuning yang sering tampak dan dirasakan oleh penderitanya yaitu berupa:
Perubahan warna kulit jadi korosi
Perubahan sklera mata menjadi korosif
Membran mukosa yang berubah warna menguning
Demam dan Meriang
Mual dan muntah
Perut terasa sakit
Feses berwarna seperti tanah liat atau pucat
Urine berwarna coklat pekat
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter akan mencari tahu apakah seseorang terkena penyakit kuning atau tidak dengan cara melihat secara langsung kulit dan matanya apakah berwarna kuning atau tidak. Selain itu, wawancara medis dan pemeriksaan tahap juga sering dilakukan dokter yang meliputi:
Tes bilirubin
Tes urin (urinalisis)
Hitung darah lengkap
Tes darah AST (SGOT)
Pencegahan Penyakit Kuning
Beberapa pencegahan terhadap kondisi ini dapat dilakukan dengan meminimalisir faktor risiko dengan cara sebagai berikut:
Selalu jaga kadar kolesterol
terapkan pola hidup sehat
Cukup perlu isturahat
Konsumsi makanan kaya beta karoten
Hindari minum alkohol secara berlebihan
Hindari infeksi, khususnya infeksi hepatitis
Pengobatan Penyakit Kuning
Pengobatan melalui tindakan medis diperlukan sesegera mungkin jika gejala muncul dan dokter juga telah mendiagnosis positif atas kondisi ini. Dokter sendiri akan memberikan pengobatan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa tindakan pengobatan medis yang sering dilakukan yaitu:
Konsumsi antivirus untuk menginfeksi virus
Transplantasi hati (jika terjadi kerusakan organ hati)
Operasi pembukaan saluran kecil
Komplikasi
Komplikasi penyakit kuning pada orang dewasa sangat bergantung pada penyebab yang mendasari serta keparahannya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:
Ensefalopati
Gangguan Elektrolit
Anemia hemolitik
Hepatitis kronis
Gagal hati
Infeksi
Gagal ginjal
Perdarahan
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala penyakit kuning, khususnya perubahan warna pada kulit, mata, dan selaput lendir. Periksakan segera mungkin karena penyakit kuning termasuk tanda-tanda gangguan kesehatan seperti kanker hati, hepatitis, pankreatitis, hingga malaria.
Narasumber:
dr. Yeni Veronika
Dokter Umum
Rumah Sakit Primaya Bekai Utara