• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

    Waspadai Bruxism!, Kebiasaan Menggertakkan Gigi?

    trawlmediaindonesia
    1/31/2025, 17:55 WIB Last Updated 2025-01-31T10:56:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    trawlmediaIndonesia.id

    Bekasi- Bruxism terjadi saat seseorang menggertakkan atau menggesekkan gigi tanpa sadar. Mungkin sebagian orang menganggap ini sebagai hal yang biasa, namun tanpa perawatan yang tepat kondisi ini bisa mengakibatkan beragam komplikasi tertentu.


    Walau sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada usia dewasa. Nah, bila kamu ingin tahu selengkapnya seputar bruxism ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut ini.


    Apa Itu Bruxism?

    Bruxism yaitu kebiasaan menggertakkan gigi (grinding) atau menggesekkan gigig (brux) dengan keras secara tidak sadar. Kondisi ini biasa terjadi ketika tidur maupun saat sedang beraktivitas seperti biasa. Kondisi ini juga sering disebut sebagai teeth grinding.


    Dalam medis, bruxism termasuk kondisi ringan yang umumnya tidak membutuhkan tindakan medis tertentu. Akan tetapi, dalam kasus tertentu, kondisi ini dapat tergolong parah yang mengakibatkan beragam komplikasi. Contohnya berupa kerusakan gigi, sakit pada rahang, dan juga sakit kepala.


    Ada dua jenis bruxism yaitu:

    Primary: terjadi begitu saja tanpa berkaitan dengan kondisi medis lainnya.

    Secondary: berhubungan dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan saraf.

    Faktor Risiko

    Beberapa faktor risiko yang dapat menjadikan seseorang lebih berisiko terkena bruxism yaitu:

    Stres

    Gangguan kecemasan

    Depresi

    Ketegangan

    Rasa marah

    Gangguan tidur

    Penyebab Bruxism

    Belum pasti apa penyebab bruxism dapat terjadi pada seseorang. Namun, para ahli menghubungkan antara kondisi ini dengan beberapa penyebab lain seperti:

    Gangguan sistem saraf

    Faktor usia (anak-anak lebih sering mengalaminya)

    Pola hidup tidak sehat

    Gigi yang tidak rata

    Stres

    Pertumbuhan gigi

    Penggunaan obat tertentu

    Penyalahgunaan narkoba

    Konsumsi alkohol

    Minum minuman berkafein

    Merokok

    Riwayat keluarga dengan kondisi serupa

    Gangguan tidur, contohnya sleep apnea

    Demensia

    Penyakit parkinson

    ADHD (attention deficit hyperativity disorder)

    Epilepsi

    GERD


    Gejala Bruxism

    Gejala bruxism tentunya bisa dikenali dengan mudah melalui kebiasaan menggertakkan gigi. Kondisi menggertakkan gigi ini bukan hanya terjadi sekali dua kali atau dalam waktu singkat seperti halnya saat kedinginan, namun juga terjadi terus menerus secara berkepanjangan.


    Walau demikian, gejala lebih sering muncul saat malam hari. Pada pagi harinya, penderita akan mengalami rasa sakit kepala, pegal pada wajah, serta kelelahan karena gangguan tidur ini.


    Gigi yang menggertak terus menerus setiap harinya juga akan mengakibatkan gigi rentan rusak. Contohnya berupa gigi patah, gigi retak, maupun gigi goyang. Bentuk gigi pun bisa berubah karena kondisi ini, termasuk menjadi lebih sensitif.


    Berikut ini beberapa macam gejala bruxism yang sering muncul:

    Mengatupkan/menggertakkan gigi

    Sakit pada otot rahang

    Perubahan bentuk gigi menjadi lebih rata

    Kerusakan gigi berupa retak, goyang, maupun terkelupas

    Sakit kepala

    Sakit pada telinga

    Masalah gangguan tidur

    Nyeri pada leher dan wajah

    Gigi yang menjadi sensitif

    Sakit gigi


    Cara Dokter Mendiagnosis

    Dokter gigi dapat mendiagnosis kondisi ini melalui tanya jawab medis, pemeriksaan fisik, maupun observasi klinik secara menyeluruh. Dokter umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan guna mendiagnosis secara menyeluruh. Contohnya yaitu:

    Pemeriksaan x-ray guna mengetahui kerusakan area gigi mulut.

    Pemeriksaan sekitar gigi dan mulut, termasuk otot rahang.

    Memastikan bahwa penderita tidak memiliki kelainan gigi/mulut.


    Pencegahan Bruxism

    Mengutip dari Cleveland Clinic, bahwa terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Di antaranya yaitu:


    Hindari stres

    Periksa gigi secara rutin

    Lakukan pola tidur yang sehat

    Hindari alkohol

    Hindari rokok

    Batasi minuman kafein

    Jangan mengunyah permen karet


    Pengobatan Bruxism

    Untuk kondisi yang terbilang ringan, maka Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus. Akan tetapi, jika sudah mengakibatkan kondisi yang terbilang serius, maka membutuhkan beberapa metode pengobatan seperti halnya:


    Pemasangan pelindung gigi: berguna untuk memisahkan gigi sehingga saat menggertakkan gigi tidak akan memengaruhi kesehatan gigi maupun mulut.

    Memperbaiki gigi: jika bruxism sampai menyebabkan masalah pada gigi, maka akan mengakibatkan masalah pada gigi seperti kerusakan gigi.

    Pengelolaan stres: dengan mengendalikan stres maupun depresi, maka gejala dari kondisi ini dapat berkurang. Bahkan bisa membaik maupun sembuh.


    Komplikasi

    Apabila Anda sering menggertakkan gigi, maka akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut serta gangguan kesehatan lainnya. Contoh komplikasi yang dapat terjadi yaitu berupa:


    Kerusakan gigi

    Kerusakan gusi

    Gangguan tidur

    Nyeri wajah

    Nyeri rahang


    Kapan Harus ke Dokter?

    Kunjungi dokter spesialis gigi dan mulut apabila Anda mengalami kebiasaan menggertakkan gigi yang berkepanjangan. Terlebih jika kondisi semakin parah maka Anda harus segera mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat guna terhindar dari komplikasi yang mungkin dapat terjadi.


    Narasumber:

    dr. Irmawati Rahim, Sp. BM, Spesialis Bedah Mulut, Primaya Hospital Inco Sorowako. 



    (Obet) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini