Trawlmediaindonesia.id
Tangerang- Setelah 2 pekan delegasi para ketua umum Serikat Pekerja yang mengikuti konvensi ILO di Genewa, Swiss hari ini mendarat di tanah air. Ketua delegasi " Muhamad Jumhur Hidayat , mengatakan ada beberapa poin yang menjadi konsen dalam konvensi Genewa dan membuah kan hasil yang luar biasa.
"Dari ILO di Genewa kita lebih 40 orang kaum buruh di sana semua poin poin yang kita aspirasi dan perjuangkan di dalam negeri untuk dunia mendapat persetujuan dan di kabulkan pada konfederasi ILO yang pertama Alhamdulillah plafon tenaga kerja digital yang kontribusi sangat besar seluruh buruh di dunia mengusulkan menjadi pekerja tetap, tapi kalau ada yang mau fleksibel sebagai pekerja sambilan silahkan tapi jangan sampai seperti yang di exploitasi , "kata Jumhur dengan tegas di Bandara Soeta, Tangerang. (16/6).
Lalu, kata Jumhur melanjutkan seluruh plafon digital di dunia dan Alhamdulillah di setujui akan menjadi konvensi untuk tahun depan, dan selama tahun ini akan dibuat pengembangannya . Kedua soal pekerja maritim seperti kalau pekerja laut terdampar di luar negara siapa yang bertanggung jawab? asuransi sosial nya berlaku atau tidak itu yang jadi masalah ketika mendarat seperti terpenjara gak boleh kemana mana, sekarang ada kesempatan mereka yang mendarat boleh jalan jalan tidak perlu visa yang ribet lagi dan mereka yang bermasalah ada perlindungan yang berlaku di manapun dan mereka yang terdampar harus di pulang kan, seluruh dunia sudah menyetujui, selanjutnya soal K 3 keselamatan para pekerja yang punya dampak biologis keselamatan pada manusia , ini sering tidak di rinci nah kemarin sudah di rinci dan Alhamdulillah kualitas k3 dampak dampak biologis pada manusia sudah di caver, jadi perlindungan sudah sampai ke sana , kemudian ketiga soal totalitas tenaga kerja di seluruh dunia yang tidak punya konteks apa- apa yang menjadi saran, informal menjadi formal paling tidak negara mengakui bahwa mereka bekerja bisa mendapat perlindungan walaupun dengan sangat basic nah ini di sepakati , saya rasa juga di Indonesia walaupun tenaga kerja normatif semakin berkurang , "lanjut Jumhur.
Rekson Silaban selaku Majelis Penasehat Organisasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (MPO KSBSI) ikut memaparkan keberhasilan yang di bawa dari konvensi ILO Genewa.
" Perjuangan yang kita sampaikan pada konvensi Genewa sangat luar biasa untuk para pekerja platform online, saya juga mengapresiasi kepada pemerintah Indonesia melalui menteri tenaga kerja yang awalnya tidak memperhatikan pekerja online ini sekarang mendapatkan perhatian Alhamdulillah di buktikan dengan voting pemerintah juga mendukung agar pekerja digital distatuskan sebagai pekerja, jadi seluruh dunia mengatakan untuk melindungi pekerja Ojol ini kalau status nya di buat jadi pekerja itu bukan keputusan ILO tapi keputusan seluruh dunia di atur oleh ILO, " Sambung Rekson dengan nada gembira.
Menurut nya akan menjadi tonggak sejarah adanya pengaturan lebih lanjut di dalam negeri.
" Ini akan jadi tonggak sejarah di Indonesia dan kita siap berunding kalau pekerja sebagai mitra negara yang menolak keras malah melindungi para pekerja , dengan status pekerja teman-teman pengemudi ojol akan di lindungi dengan undang undang tenaga kerja , memiliki hak menyampaikan pendapat , hak mendapatkan kemerdekaan, hak untuk k3, hak jaminan kerja, hak berunding hak untuk mengurus kompetensi, keterbukaan pada algoritma, jadi ini prestasi terbesar oleh gerakan buruh, delegasi ini akan terus di kenang, delegasi ke 133 ini adalah delegasi akan menjadi tonggak sejarah pengaturan di dalam negeri Indonesia dan kita siap berunding dengan pemerintah untuk kebaikan Republik, bukan hanya memperjuangkan buruh tapi memperjuangkan ekonomi lebih baik."ungkap nya.
" Di ILO bukan hanya bicara soal buruh tapi kami juga bicara soal Palestina, dan dunia pun mengakui keberadaan Palestina, kami bangga dan tentu nya sangat bersyukur, " Pungkas Jumhur.