• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIBqT-OUa9jEiq7Y9uWvEHU21SukZMSTRfLaLx0KdplJ_yfjH-i7OPr8bce05ALbCWpWjujNUD4MVagpNnbneabAIH3qHmMkP-uGzdd_my4I7drwKvgG1F_ZM7b6R7CieebuQjCxQJ8TI3mYiVWyF-TSJ7KX9lE3xDHHZlwljYMKhxPV41s9zoOtqn0Tk/s1350/1001703115.png"

    Deteksi dini TBC, Bupati Pulau Seribu gelar Gebyar TBC dan Skrining di Pulau Kelapa

    trawlmediaindonesia
    Kamis, 18 September 2025, 18:29 WIB Last Updated 2025-09-18T11:29:40Z



    Trawlmediaindonesia.id

    Kepulauan Seribu- Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu bersama Puskesmas Pulau Kelapa menggelar kegiatan Gebyar TBC dan Skrining TBC dengan menggunakan alat Portable X-Ray di RPTRA Nyiur Melambai Pulau Kelapa, Kamis (18/9/2025). Kegiatan ini merupakan upaya deteksi dini Tuberkulosis (TBC) sekaligus mengurangi stigma negatif di masyarakat.


    Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, mengapresiasi kegiatan Gebyar TBC di Pulau Kelapa. Ia menegaskan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam mencegah penularan.


    “Inti dari pencegahan adalah menjaga kebersihan. Jangan buang dahak sembarangan, jangan berbagi gelas atau sendok dengan penderita TBC, dan pastikan rumah memiliki pencahayaan serta sanitasi yang baik,” kata Fadjar.


    Ia juga menambahkan, walaupun Pulau Kelapa relatif aman karena tidak terdengar keluhan batuk berkepanjangan, kewaspadaan tetap harus dijaga.


    “Rumah kecil tidak masalah, yang penting bersih dan sehat. Kalau kita bisa menjaga kebersihan lingkungan, Insya Allah Pulau Kelapa bisa terbebas dari TBC,” tambahnya.


    Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Murni Hutapea, mengatakan TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, meski membutuhkan pengobatan jangka panjang. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri.


    “Dengan pemeriksaan dan pengobatan, kita bisa melindungi keluarga serta orang-orang yang kita cintai dari TBC. Skrining yang dilakukan hari ini adalah langkah nyata agar kasus bisa ditemukan lebih dini,” ujar Murni.


    Murni menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari sekitar 30 ribu penduduk Kepulauan Seribu, diperkirakan ada 114 orang penderita TBC. Namun hingga September 2025, baru 45 kasus yang berhasil ditangani, 32 di antaranya berasal dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.


    Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, kader, RT/RW, hingga dukungan pemerintah daerah. 


    "Kami berharap melalui edukasi berupa jingle dan testimoni terkait TBC dapat diperdengarkan di fasilitas umum agar stigma masyarakat bisa dihapuskan," pungkasnya.


    Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu berkomitmen melanjutkan kegiatan skrining TBC ke pulau-pulau lain, termasuk Pulau Sabira pada Oktober mendatang.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini