• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pekerjaan Cor Beton di Jalan PLN Jatimurni Diduga Asal-asalan, Tanpa Papan Nama, Plastik, dan Begisting

    trawlmediaindonesia
    Selasa, 28 Oktober 2025, 11:54 WIB Last Updated 2025-10-28T04:54:49Z


    Trawlmediaindonesia.id

    BEKASI — Pekerjaan pengecoran jalan lingkungan di RT 08 RW 08, Gang Musolah 2, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menuai banyak sorotan. Proyek yang dikerjakan pada dini hari, Sabtu (25 Oktober 2025) di Jalan PLN tersebut diduga dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai standar teknis yang telah ditetapkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.


    Pantauan di lapangan menunjukkan banyak kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan. Permukaan jalan tidak dibersihkan terlebih dahulu, tidak menggunakan plastik cor (lapisan bawah beton), tidak memakai papan begisting sebagai pembatas dan pengukur ketebalan, serta tidak terdapat papan nama proyek di lokasi. Padahal papan proyek wajib dipasang untuk transparansi penggunaan anggaran publik.


    Akibat tidak dipasangnya papan begisting, ketebalan coran tidak dapat dipastikan. Padahal, standar ketebalan cor beton untuk jalan lingkungan seharusnya mencapai 10 sentimeter. Tanpa papan pembatas, besar kemungkinan ketebalan coran berkurang dari standar, sehingga berpotensi memengaruhi daya tahan dan kualitas jalan.


    Saat awak media melakukan konfirmasi, pengawas konsultan bernama Kresna membenarkan bahwa pihaknya sudah memberi arahan agar pekerjaan dilakukan sesuai prosedur, namun pelaksana tidak menjalankannya.


     “Saya sudah sampaikan ke pelaksana, Bang Kevin, supaya dipasang plastik dulu sebelum cor, tapi tidak dilakukan juga,” ujar Kresna saat ditemui di lokasi pekerjaan.


    Hal serupa disampaikan oleh anggota Ormas Forkabi yang ikut memantau pekerjaan di lapangan. Ia menilai pengerjaan terkesan terburu-buru dan tidak memperhatikan mutu.


    “Saya sudah minta supaya pakai plastik dulu sebelum cor, tapi enggak dipasang. Jadi hasilnya enggak maksimal,” ujarnya.


    Salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan kekhawatirannya.


     “Kalau enggak pakai plastik dan enggak pakai begisting, hasilnya pasti cepat rusak. Ketebalan juga enggak bisa diukur, bisa jadi dikurangi,” katanya.


    Dikonfirmasi terpisah, Kemal, selaku UPTD DBMSDA Kecamatan Pondok Melati, mengatakan bahwa ia sudah menyampaikan arahan agar pelaksana memasang plastik cor, namun hal tersebut tidak dilaksanakan di lapangan.


     “Sudah saya sampaikan supaya pakai plastik, tapi ternyata tidak dilakukan,” jelasnya melalui pesan WhatsApp.


    Selain itu, kondisi lokasi pasca-pengecoran juga tampak tidak dibersihkan dan dirapikan, meninggalkan kesan bahwa pekerjaan dilakukan tanpa pengawasan ketat dan sekadar mengejar target waktu.


    Warga berharap DBMSDA Kota Bekasi segera turun ke lapangan untuk meninjau ulang hasil pekerjaan tersebut, agar proyek infrastruktur di wilayah Jatimurni benar-benar sesuai spesifikasi teknis, termasuk standar ketebalan cor 10 cm, dan tidak merugikan masyarakat.

    (Sopian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini