• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Miris! Beton Encer dan Tipis, Proyek Jalan Jatiasih diduga Asal Jadi

    trawlmediaindonesia
    Rabu, 17 Desember 2025, 14:20 WIB Last Updated 2025-12-17T07:20:30Z


    Trawlmediaindonesia.id

    Bekasi — Pekerjaan pengecoran jalan lingkungan di Jl Haji Masim, RT 05 RW 18, Kelurahan Jatimakar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga dikerjakan tanpa memenuhi standar teknis. Proyek yang berada dalam lingkup pengawasan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi ini menuai sorotan lantaran tidak dilengkapi papan proyek, mutu beton diragukan, serta absennya konsultan dan pengawas lapangan saat pekerjaan berlangsung.


    Berdasarkan dokumen bon pengiriman yang diperoleh di lokasi, beton ready mix dikirim oleh CV Gio Sumber Niaga, dengan nama pemesan tercatat untuk kegiatan pemeliharaan jalan Kota Bekasi. Dalam dokumen tersebut tercantum volume beton sekitar 7 meter kubik dengan mutu FC 30. Namun, temuan di lapangan menunjukkan ketebalan beton hanya sekitar 7–8 sentimeter, yang dinilai tidak sebanding dengan luasan jalan yang dicor dan memunculkan dugaan pengurangan volume pekerjaan.


    Investigasi di lokasi juga menemukan sejumlah pelanggaran teknis serius. Badan jalan masih dipenuhi puing, sisa material lama, dan rumput saat pengecoran dilakukan. Selain itu, plastik alas cor diduga dikurangi, sehingga beton langsung bersentuhan dengan tanah, kondisi yang berpotensi menurunkan kualitas dan daya tahan struktur jalan.


    Tak hanya itu, adukan beton diduga ditambahkan air secara berlebihan hingga menjadi encer, yang bertentangan dengan standar mutu beton ready mix. Praktik ini semakin memperkuat keraguan terhadap kualitas hasil pekerjaan.


    Dari sisi keselamatan kerja, penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) nyaris tidak terlihat. Para pekerja diduga tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai saat pengecoran berlangsung, sebuah pelanggaran yang seharusnya menjadi perhatian serius penyelenggara proyek.


    Ironisnya, saat pekerjaan berlangsung, tidak tampak kehadiran konsultan pengawas maupun pengawas lapangan dari DBMSDA Kota Bekasi. Absennya pengawasan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait fungsi kontrol mutu dan tanggung jawab institusi teknis terhadap proyek yang dibiayai dari anggaran publik.


    Salah satu warga setempat, Pak Adul, mengaku khawatir dengan hasil pengecoran tersebut. “Corannya tipis banget, kelihatannya tidak kuat. Kami takut cepat rusak lagi, padahal ini jalan warga,” ujarnya.


    Warga mendesak DBMSDA Kota Bekasi segera melakukan pemeriksaan teknis dan administrasi, termasuk mencocokkan volume beton dengan luasan pekerjaan, mengevaluasi metode pelaksanaan, serta menindak tegas pihak pelaksana bila ditemukan pelanggaran. Masyarakat berharap pembangunan infrastruktur tidak lagi dilakukan secara asal jadi dan benar-benar mengutamakan kualitas serta keselamatan.


    Hingga berita ini diterbitkan, pihak DBMSDA Kota Bekasi maupun CV Gio Sumber Niaga belum memberikan keterangan resmi terkait temuan di lapangan tersebut.

    (Sopian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini