• Jelajahi

    Copyright © Trawlmediaindonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Diduga Ada Pengurangan Volume, Pengecoran Lapangan Alinda 1 Bermasalah

    trawlmediaindonesia
    Jumat, 31 Oktober 2025, 19:54 WIB Last Updated 2025-10-31T12:54:28Z

     


    Trawlmediaindonesia.id

    BEKASI — Proyek pengecoran lapangan di RT 10 RW 021, Perumahan Alinda 1, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, menjadi sorotan setelah ditemukan berbagai kejanggalan di lapangan. Hasil investigasi awak media menunjukkan pekerjaan dilakukan secara asal-asalan dan diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.


    Menurut Rahmat selaku konsultan proyek dan Awang sebagai pengawas lapangan, rencana awal pengecoran seharusnya menggunakan 8 unit mobil molen, masing-masing berkapasitas 7 kubik beton, dengan total kebutuhan sekitar 56 kubik.


    Namun, hasil pemantauan di lapangan menunjukkan hanya 7 mobil molen yang datang. Berdasarkan surat jalan milik PT Karya Beton Sudhira selaku penyedia material, setiap mobil hanya membawa 6 kubik beton, bukan 7 kubik sebagaimana perencanaan.


    Artinya, total beton yang dituang hanya sekitar 42 kubik, sehingga terdapat selisih sekitar 14 kubik beton yang tidak jelas keberadaannya. Selisih ini menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi dan akurasi distribusi material proyek tersebut.


    Selain dugaan pengurangan volume, mutu dan pelaksanaan pengecoran juga jauh dari standar.


    Pantauan di lapangan memperlihatkan bahwa campuran beton terlalu encer akibat ditambah air berlebihan di lokasi, yang dapat menurunkan kekuatan dan daya tahan struktur.


    Bahkan, ketebalan coran hanya berkisar 5–7 cm, jauh di bawah standar minimal 10 cm untuk lapangan olahraga.


    Kondisi lapangan saat pengecoran pun memprihatinkan, masih banyak rumput yang tertinggal di area cor, menandakan tanah dasar tidak dibersihkan dan tidak dipersiapkan dengan baik.


    Selain itu, papan proyek tidak dipasang di lokasi pekerjaan, padahal Rahmat selaku konsultan telah meminta pihak pelaksana untuk memasangnya, namun instruksi tersebut tidak diindahkan.


    Para pekerja juga terlihat tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (K3) seperti helm, rompi, dan sepatu safety.


    > “Kami sudah ingatkan pihak pelaksana agar mengikuti standar teknis, termasuk memasang papan proyek dan memperhatikan mutu beton. Tapi pekerjaan tetap dilanjut tanpa ada perbaikan,” ujar Rahmat, konsultan proyek, saat ditemui di lokasi.


    Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun PT Karya Beton Sudhira selaku penyedia material belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pengurangan volume beton dan pelanggaran teknis tersebut.


    Sementara itu, Awang selaku pengawas juga membenarkan adanya kejanggalan di lapangan dan menyatakan akan melaporkan hasil temuan ini ke instansi terkait.


    Publik berharap Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi segera melakukan pemeriksaan lapangan dan audit volume beton, guna memastikan tidak ada penyimpangan dan kualitas hasil pekerjaan sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan.



    (Sopian)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini