Trawlmediaindonesia.id
Bekasi - Proyek infrastruktur jalan di Kota Bekasi banyak menyisakan polemik, hal itu menjadi sorotan, setelah awak media menemukan sejumlah kejanggalan yang di saksikan masyarakat, pekerjaan pengaspalan jalan yang berlokasi di jalan raya kedaung Rt04/06 Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, ada dugaan ketebalan aspal yang dikerjakan kontraktor Cv. Bintang Karya, tidak sesuai spesifikasi.
“Pasalnya, di waktu awak media mencoba mengukur gelaran penebalan aspal menggunakan alat sikmat, terdapat 1,9 sampai 6,3 sentimeter. Hasil temuan itu di hadiri lansung oleh warga setempat Pak Naip, padahal menurut informasi pengawas dinas bernama udin, untuk ketebelan aspal yaitu 10 cm.
Menurut pak naip warga setempat, dirinya mengatakan, kontraktor cuma hanya cari ke untungan tampa memikirkan kwalitas pekerjaan. Apalagi hasil ketebelan terlihat sangat tipis, saya kwatir ketahanan kegiatan ini tidak akan lama,"katanya kepada media Kamis, (27/11/2025).
Saya sangat berharap, lanjut naip, pihak dinas melakukan tindakan tegas apabila pekerjaan ini tidak sesuai. Karena kami selaku masyarakat ingin jalan yang sudah di perbaiki awet untuk kedepannya.
Dirinya pun menilai, pihak kontraktor seakan-akan tidak memikirkan hasil pekerjaan yang baik, hanya ingin mendapatkan keuntungan semata, kami sangat kecewa dengan pekerjaan ini,”ucapnya.
Sementara, Yohanes L. Tobing, S.H., dari LSM TOPAN-RI Menilai, adanya dugaan pengurangan volume ketebalan aspal yang dikerjakan pihak kontraktor, ini salah satu contoh pembodohan terhadap rakyat.
Mendengar keluh kesah warga setempat, terkait kegiatan pengaspalan jalan ini. Saya meminta para pejabat yang ada di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, agar melakukan ketegasan untuk mengoreksi hasil pekerjaan kontraktor yang diduga ada indikasi kecurangan,"tegasnya.
Dengan itu, dirinya meminta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk mengaudit dan memeriksa proyek aspal di ruas jalan raya kedaung cimuning yang dikerjakan CV. Bintang Karya. Karena menyerap anggaran itu memakai uang hasil pajak masyarakat.
(Sopian)
